34.
Tujuan pertama para murid setelah upacara dibubarkan adalah kantin, gue sama Keanna langsung lari ke tempat bu Ira berada, karena wanita itu jualan jus buah dan berbagai macam minuman dingin lainnya.
“Bu, jus mangganya sama nutrisari anggurnya satu ya!” pesan Keanna lalu duduk di sebrang gue. Untungnya, nggak banyak murid yang mesen ke Bu Ira, jadi kita bisa duduk-duduk santai tanpa mengkhawatirkan orang lain nyolong pesanan kita.
“Eh tujuh, tungguin gue anjir!” seru salah satu murid yang di kantin.
Tujuh? Panggilannya lucu amat, gue jadi keinget sama Seven, cowok yang waktu itu gue rusakin robotnya.
Apa kabar ya dia? Habis dia bilang kalo dia mau keluar robotik, gue sama dia udah nggak chattan lagi. Ya tapi ngapain juga sih, kan niatnya bantuin dia doang, bukan temenan gitu.
“Eh…”
Tepat setelah itu, ada sosok laki-laki yang familiar di belakang Keanna. Gue nggak bohong, tinggi badan dan back profile-nya mirip banget sama seseorang. Tapi gue nggak tau siapa, rasanya kayak gue kenal orang itu.
“Lo ngeliatin siapa sih?” Keanna menengok ke arah mata gue tertuju, kemudian kembali liatin gue penasaran. “Lo kenapa liatin Seven kayak gitu?”
Eh?
“Seven? Maksud lu tujuh? Angka?”
Cewek itu ketawa, “Nama dia emang Seven, Prim. Dia adek kelas kita yang tahun lalu ikut lomba mini movie terus dapet juara pertama itu loh, masa nggak tau?”
Gue menggelengkan kepala gue.
“Gini deh, lo tau Hadiru Bakery kan?” tanya Keanna yang kemudian gue jawab dengan anggukan. Dia menunjuk-nunjuk cowok tadi menggunakan dagunya, “Dia anak pemiliknya.”
OHHHHH DIA ANAK PEMILIKNYA?
Gue tau Hadiru Bakery karena mama gue suka beliin browniesnya setiap pulang kerja, terus kalo ada yang ulang tahun, pasti kita belinya di Hadiru Bakery juga.
“Serius? Gue sering ke situ dari kecil, gue baru tau kalo anak pemiliknya sekolah disini,” ucap gue. Mata gue terus ngeliatin Seven yang lagi ngobrol sama temen-temennya.
“Kok lu tau deh, Kea?” tanya gue curiga. “Tau lah, orang tahun lalu dia hot topic gitu. Lu sih nggak pernah buka tiktok, dia kan pernah viral karena sempet kerja di Hadiru Bakery, makanya dia remove followers sama private IG-nya,” balas Keanna.
“Makanya Prim, liatin sekeliling lu juga. Cowok mah yang lo perhatiin cuma Marius.”
Gue keselek nutrisari gue, “Eh itu udah lama ya! Gue udah nggak suka lagi sama dia, enak aja.”
Keanna malah ketawa doang, emang bener-bener ya setan. FYI, Marius ini dulu orang yang pernah gue sukain. Tapi waktu gue tau dia punya pacar, gue berhenti suka sama dia (walaupun sempet galau 3 bulan sih).
“Jus mangganya udah nih, punya siapa ambil!” panggil bu Ira yang kemudian disamperin sama Keanna, orang yang mesen jus mangga itu.
Jadi ternyata Seven ini satu sekolah sama gue ya? Buset, dunia ini sempit juga.